Departemen Kimia UNAIR Terapkan Ilmu Fitokimia sebagai Alternatif Implementasi Merdeka Belajar

Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga kembali mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bekerjasama dengan SMKN 1 Driyorejo pada Sabtu (04/12). Pengabdian kali ini dilakukan secara hybrid yang bertempat di SMK Negeri 1 Driyorejo dengan tema kegiatan “Penerapan Ilmu Fitokimia dalam Pembelajaran Bagi Guru Kimia sebagai Alternatif Implementasi Merdeka Belajar”. Kegiatan ini dihadiri secara luring oleh guru kimia dari SMK/SMA/MA yang berasal dari daerah Driyorejo dan sekitarnya, serta dihadiri secara daring melalui zoom oleh guru-guru kimia dari berbagai daerah mulai dari Sidoarjo, Karawang, Dumai hingga Balikpapan yang sebelumnya telah mendaftar terlebih dahulu.

Kegiatan ini dimulai pada pukul 08.00 WIB yang diawali dengan pembukaan dan pembacaan doa serta sambutan oleh Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Driyorejo, Drs. Suyono, M.M., selanjutnya sambutan sekaligus promosi Departemen Kimia Unair oleh Mochamad Zakki Fahmi S.Si., M.Si, Ph.D selaku Kepala Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Acara dilanjutkan dengan penandatangan MOU antara Departemen Kimia UNAIR dengan SMKN 1 Driyorejo.

Penandatangan MOU antara Dept. Kimia UNAIR dengan SMKN 1 Driyorejo

Inti acara diawali dengan pretest dan dilanjut dengan pemaparan materi oleh Prof. Tjitjik Srie Tjahjandarie Dra., Ph.D. mengenai implementasi merdeka belajar pada sekolah menengah atas dan Dr. Mulyadi Tanjung Drs., M.S. mengenai penerapan ilmu fitokimia. Tak hanya mendapat ilmu teoritis, namun peserta yang hadir secara luring juga mendapatkan ilmu praktik secara langsung dengan didampingi bapak/ibu dosen serta beberapa mahasiswa sebagai instruktur praktikum. Sedangkan untuk peserta daring, juga melakukan praktikum secara online dengan mengamati video praktikum fitokimia yang telah disiapkan oleh Panitia.

Pada akhir sesi, para peserta diberikan kesempatan untuk berdiskusi bersama para pemateri. Melalui diskusi tersebut peserta tidak menyia-nyiakan kesempatan yang ada, yang dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan. Seusai melakukan praktikum, para peserta juga diminta untuk membuat dan mengumpulkan laporan praktikum. Kegiatan ditutup dengan posttest untuk mengukur sejauh mana pemahaman peserta setelah mendapatkan materi dan pelatihan secara langsung. “Melalui kegiatan ini harapannya peserta mendapatkan manfaat mengenai penerapan ilmu fitokimia yang menunjang kegiatan merdeka belajar di sekolah menengah atas sehingga guru-guru kimia mendapatkan bahan kegiatan belajar mengajar untuk diterapkan pada murid di sekolahnya masing-masing” terang Dr. Yanuardi selaku ketua kegiatan.


Penulis: Jourdham Nathanael

Editor: Qurrota A’yuni