Alumni Bersapa Dengan Mahasiswa Melalui Zoom Dengan Topik Mapping The Study And Future
Sapa alumni sharing session merupakan salah satu acara yang diadakan oleh program studi magister kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga dimana pada kegiatan ini dilakukan dengan menghadirkan pembicara dari Alumni untuk melakukan sharing pengalaman selama study maupun pasca study. Kegiatan ini mengambil topik “Mapping the study and future” yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 24 April 2021 mulai pukul 15.00-17.00 WIB secara virtual via zoom yang dipandu oleh moderator yaitu Titah Aldila Budiastuti, S.Si. (mahasiswa S2 Kimia) dan diikuti oleh sebanyak 33 partisipan yang terdiri dari mahasiswa magister kimia Unair. Acara ini dimulai dengan pemaparan profil departemen kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga melalui video yang juga dapat dilihat pada channel youtube “Kimia Unair”.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Yanuardi Raharjo, M.Sc., Ph.D. selaku koordinator program studi magister kimia, Yanuardi memaparkan bahwa “acara ini merupakan ajang untuk menggali informasi dan tips kepada alumni untuk bisa merencanakan bagaimana masa depan pasca S2 baik di dunia kerja/industri dan study lanjut serta membangun networking dengan dunia luar.”
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan perkenalan pembicara yaitu Ilma Amalina, Ph.D. (alumni mahasiswa magister kimia angkatan 2014) yang sekarang menjadi dosen di program studi rekayasa nanoteknologi Fakultas Sekolah Teknologi Maju dan Multidisiplin Universitas Airlangga serta Murrobiyatul Wathoniyyah, M.Si. (alumni mahasiswa magister kimia angkatan 2017) yang sekarang bekerja sebagai staff R&D PT Indo Aneka Atsiri (Sima Arome). Selanjutnya dilanjutkan dengan tanya jawab sharing mengenai berbagai hal terkait pengalaman study, persiapan pasca study untuk melanjutkan ke industri atau study lanjut, dan lain-lain. Berdasarkan sharing bersama pembicara 1 yaitu Ilma dapat disimpulkan bahwa “untuk melanjutkan study lanjut kita harus mempersiapkan segala sesuatu dengan baik meliputi kemampuan bahasa inggris, persiapan untuk mencari beasiswa, serta menentukan profesor sesuai bidang dan apa yang disukai agar yang dilakukan selama study lanjut itu dapat dilaksanakan secara maksimal bukan menjadi beban terutama saat ada kendala pada penelitian. Jika saat study mengalami kesulitan kita harus tahu kelemahan agar bisa menangani untuk mendapatkan titik balik, dan juga kita harus resisten serta dapat memberi motivasi diri sendiri untuk selalu berusaha. Jika untuk melanjutkan ke dunia kerja, kita harus senantiasa mencoba untuk apply kemanapun misal awalnya kita ingin menjadi peneliti tapi ternyata yang ada lowongan dosen ya tidak apa-apa. Jadi intinya kita harus bisa menggali setiap opportunity untuk menambah pengetahuan dan pengalaman.”
Berdasarkan sharing dengan pembicara ke-2 yaitu Ibu Wathoniyyah dapat disimpulkan bahwa “untuk melanjutkan ke dunia kerja, kita harus mempersiapkan skill dan pengalaman. Sebagai lulusan S2 pola pikir menjadi bagian penting karena saat di dunia kerja bukan hanya tentang apakah penelitian itu berhasil atau tidak tetapi juga mempertimbangkan beberapa hal terkait kualifikasi suatu produk itu untuk bisa lolos, diterima dan diaplikasikan untuk masyarakat. Untuk menghadapi kesulitan selama study, solusinya sama yaitu harus banyak belajar dari kekurangan yang kita miliki. Jadi kesimpulannya, untuk terjun ke dunia kerja kita harus memiliki skill dan harus selalu mau untuk belajar.” Selanjutnya, sebagai closing statement Yanuardi selaku coordinator program studi menambahkan bahwa “untuk menjadi mahasiswa sukses jadilah mahasiswa spesial. Kita harus bisa mengeksplor diri kita untuk menjadi lebih bukan hanya biasa-biasa saja.”