Kuliah Tamu Membahas Mengenai Produksi Imunoglobulin Anti-Toksoplasma dari Tanaman Mucuna Bracteata

Surabaya, 23 April 2025 — Departemen Kimia Universitas Airlangga menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Plant-Made Protein: Production of Anti-Toxoplasma Immunoglobulin from Mucuna bracteata”, yang terbuka untuk mahasiswa S1 dan S2 Kimia serta lintas program studi lainnya. Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Nazrin Abd Aziz, dosen dari Department of Biosciences, Faculty of Science, Universiti Teknologi Malaysia (UTM). Kuliah dipandu oleh Dr. Rico Ramadhan, dosen Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga.

Pemaparan materi oleh Dr. Nazrin Abd Aziz

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Departemen Kimia, Dr. Mochammad Zakki Fahmi, yang menyampaikan sambutan hangat kepada Dr. Aziz. Sebagai bentuk apresiasi, dilakukan pula pertukaran cendera mata antara pihak Universitas Airlangga dan UTM sebelum sesi kuliah dimulai.

Dalam presentasinya, Dr. Aziz memperkenalkan Universiti Teknologi Malaysia, yang memiliki tiga kampus utama di Johor Bahru, Pagoh, dan Kuala Lumpur. Ia juga memperkenalkan Innovation Centre in Agritechnology for Advanced Bioprocessing, pusat riset di UTM yang fokus pada pengembangan protein farmasi melalui teknik molecular pharming—yaitu produksi protein terapeutik menggunakan tanaman sebagai bioreaktor.

Dr. Aziz menjelaskan bahwa tanaman Mucuna bracteata digunakan sebagai medium untuk menghasilkan antibodi terhadap parasit Toxoplasma gondii, penyebab toksoplasmosis yang umum dijumpai pada kucing. Proses rekayasa genetika dilakukan dengan mentransfer DNA pengkode imunoglobulin ke tanaman melalui bakteri Agrobacterium tumefaciens. Ia juga membandingkan performa Mucuna bracteata dengan tanaman lain dalam mengekspresikan antibody. “Untuk menghasilkan antibodi, gen imunoglobulin ditambahkan sinyal khusus agar dapat diarahkan ke retikulum endoplasma tanaman,” ujar Dr. Aziz saat menjawab pertanyaan dari mahasiswa mengenai metode produksi dan fungsionalitas protein dalam tanaman.

Sesi Diskusi atau Tanya Jawab

Dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswa S2 juga menanyakan perbandingan efisiensi antara metode transformasi genetik permanen dan transien. Dr. Aziz menjelaskan bahwa sistem permanen memungkinkan integrasi gen ke dalam genom tanaman, sedangkan metode transien tidak bersifat permanen dan hasil ekspresinya sering kali tidak stabil. Ia juga menyinggung kemungkinan degradasi protein oleh protease sebagai salah satu faktor yang memengaruhi hasil ekspresi.

Pemberian sertifikat oleh Prof. M. Zakki Fahmi, PhD
Dokumentasi Foto Bersama

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi foto bersama antara narasumber, dosen, dan para peserta kuliah tamu sebagai dokumentasi dan bentuk apresiasi atas ilmu yang telah dibagikan. Kuliah tamu ini menjadi wadah inspiratif bagi sivitas akademika untuk memahami potensi rekayasa genetik tanaman dalam bidang kesehatan dan farmasi modern.


Penulis: Tim Konten Web dari HIMAKI

Editor: Kautsar Ul Haq