Muji Harsini, Dosen Kimia UNAIR, Hasilkan Disinfektan yang Aman dan Ramah Lingkungan

Seorang dosen di Universitas Airlangga (Unair) membuat trobosan baru untuk penanggulangan Covid-19 atau Virus Corona.

Dr. Dra. Muji Harsini M.Si., Dosen Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi Unair berhasil menginisiasi cairan antiseptik penyemprot atau disinfektan pada bilik sanitasi yang aman dan ramah lingkungan.

Sebab berapa waktu lalu, publik sempat ramai dengan kontroversi cairan yang digunakan dalam bilik disinfektan karena kandungan dalam larutan disinfektan justru menyimpan risiko kesehatan.

Dr Muji mengungkapkan, pembuatan cairan antiseptik ramah lingkungan pada bilik disinfektan merupakan upaya untuk mencegah Covid-19.

Larutan antiseptik ion garam (yang dielektrolisis) dapat membunuh dan mensterilkan hidung dan tenggorokan pengguna selama inhalasi tanpa menyebabkan kesulitan bernapas, tanpa iritasi pada kulit.

“Selama ini mudah ditemukan disinfektan di pasaran. Seperti, minyak pinus, fenol, NaOCl, H2O2, dan Etanol. Namun bahan-bahan tersebut memiliki efek samping bagi tubuh dan kesehatan.

Untuk itu kami menggunakan bahan anloyte sebagai bahan cairan disinfektan yang aman dan ramah lingkungan,” ungkapnya.

Anolyte, sambungnya, merupakan hasil elektrolisis dari larutan garam (NaCl).

Ia berfungsi sebagai cairan disinfektan yang dapat membersihkan dan memiliki keuntungan dibanding senyawa klorin lainnya.

Selain itu cairan ini tidak memiliki efek samping bagi manusia dan hewan, menjamin tidak ada racun dan dapat terurai dengan sendirinya tanpa harus mencemarkan lingkungan.

“Disinfektan anolyte ini terbukti secara klinis 100 kali lebih efektif dibanding pembersihan dengan pemutih dan membunuh lebih banyak 99 persen bakteri, virus, kuman dan pembawa penyakit berbahaya lainnya,” paparnya.

Dr Muji juga mengungkapkan bahwa anolyte juga seringkali digunakan dalam pengolahan air minum, peternakan ayam, budidaya udang, pengolahan makanan, limbah hingga sanitasi rumah sakit.

Sementara itu dalam penerepannya di rumah sakit, anolyte digunakan untuk mencuci tangan, alat merendam dan mencuci, dekontaminasi penyimpanan air dan pipa kerja dan berbagai pembersihan lainnya.

Anolyte dibuat melalui aktivasi elektrokimia (Electro-Chemical Activation = ECA) yang dipatenkan pertama kali di Rusia dan dikembangkan lebih dari 40 tahun.

Proses aktivasinya menggunakan air, garam dan listrik.

Sehingga dapat menghasilkan kandungan disinfektan yang kuat dan alami.

“Anolyte dengan bahan aktif HOCl mempunyai pH antara 2.5 hingga 5 dan baik untuk kesehatan.

Sehingga kedepannya kami akan terus memproduksi dan sejauh ini kami bisa menghasilkan 80 liter setiap jamnya,” tutupnya. (Sulvi Sofiana)

Diunggah kembali oleh admin dari sumber: Muji Harsini Dosen Unair Hasilkan Disinfektan yang Aman dan Ramah Lingkungan – Halaman 2 – Tribunnews.com